Banyak ahli yang masih tidak yakin tentang penyebab serangan migrain. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa serangan migrain dapat disebabkan oleh pembuluh darah di otak yang mengecil. Hal ini pada gilirannya merangsang sensor saraf di otak. Ada kemungkinan bahwa penurunan serotonin kimiawi otak juga dapat berpengaruh.
Sakit kepala
Sakit kepala yang parah dapat terjadi. Ini hanyalah salah satu teori, tetapi ada kemungkinan untuk mengidentifikasi pemicu lain yang dapat memicu atau memperburuk sakit kepala migrain. Dengan sedikit akal sehat, Anda dapat menghindari beberapa pemicu migrain yang paling umum. Penting untuk mengidentifikasi apa yang memicu serangan migrain bagi Anda, dan bukan hanya konsensus umum.
Penting untuk diingat bahwa pemicu migrain yang paling umum sekalipun tidak mempengaruhi semua orang dengan cara yang sama. Penting untuk melacak pemicu migrain Anda untuk membantu Anda mengidentifikasinya. Anda dapat membuat jurnal atau membuat catatan tentang apa yang Anda lakukan, ke mana Anda pergi, dan apa yang Anda makan sebelum mengalami serangan migrain. Hal ini akan membantu Anda mengidentifikasi pemicu serangan migrain Anda.
Buatlah Jurnal
Anda kemudian dapat membuat rencana pereda migrain Anda sendiri dengan membuat jurnal dan melacak pemicu dan penyebabnya. Anda akan melihat penurunan serangan migrain dari waktu ke waktu. Jika Anda makan atau minum makanan yang diketahui dapat memicu migrain, pola makan Anda dapat menjadi faktor utama. Banyak makanan modern mengandung zat aditif, pengawet, dan bahan kimia.
Ini termasuk zat alami Tyramine. MSG (monosodium glutamat) adalah zat aditif lain yang paling sering ditemukan dalam makanan Cina, makanan beku, dan campuran sup. Terlalu banyak kafein dapat memicu migrain, tetapi mengurangi asupan kafein terlalu cepat juga dapat memicu kondisi tersebut. Banyak penderita migrain tidak menyadari bahwa lingkungan mereka di tempat kerja dan di rumah dapat menjadi faktor pemicu serangan migrain.
Faktor lingkungan ini dapat mencakup cuaca, panas yang menyengat atau dingin yang menyengat, kondisi kerja yang pengap dan panas, suara yang keras atau lampu yang berkedip-kedip, bau yang menyengat, penggunaan komputer yang berlebihan tanpa istirahat, dan bahkan cahaya yang terang atau berkedip-kedip.
